Ngaji udah...baca kitab mahir...bahasa arob fasih..tampang hemmm aliim jenggotan gak musbil..ada bekas sujud didahinya.....begitulah kira kira tampang seorang secara dhohir bagi seorang ngajiwan..namun siapa sangka bahwa masyarakat awwam akan menilai seseorang itu baik akhlaknya dari tampang..tatkala masalah yang banyak dilalaikan namun akan mampu membuat hati manusia luluh..setipisnya orng beriman tidak akan ada yang mengingkari bahwa sosok Nabi muhammad sholallahu 'alaihiwassalam adalah seorang yg santun..berwibawa ramah dan berbagai kelebihan yang dimilikinya...sehingga masyarakat awwam yg kita harapkan taubatnya akan menilai bahwa ohw anak ini udah ngaji tapi perilakunya gak seperti nabi..ohw apa kalo sudah ngaji jadi gak ramah lagi..ohw apa kalo sudah ngaji dilarang menyapa ornag yang belum ngaji..ohw ini kelompok yang suka ngaji hanya akan menyapa kelompoknya..dan beragam ohw ohw yang muncul...
Nah dalam kesempatan ini saya akan mengungkapakan seculi cerita yang sejatinya aku berharap semoga Allah yang maha pengasih dan maha penyang melindungiku dari sikap sombong serta kejelekan yg lain dan aku berharap ini bisa menjadi sebuah amalan dan kisah yang bisa diambil hikmah untuk saudara seiman...
dari kisah ini sengaja aku mengungkapkan sebuah keluhan salah seorang pengurus sebuah masjid yang setahuku bisa dibilang masjid paling makmur dijogjakarta..subhanallah bayangkan saja..hari hari sholat lima waktu jamaahnya lebih dari 200 jama'ah..bahkan klo magrib isya' bisa mencapai hampir 500san..temenku ''yoebal'' pernah menghitung satu shof diisi 40-50an jamaa'ah...padahal kadang sampai 9shof..belum lagi agenda kajian yang sangat padat..hemmm subhanallah..masjid lautan pahala dan ilmu..sampai sampai sesepuh masjid bilang..''masjid ini manjadi masjid yng paling direbutkan dari berbagai kalangan ngajiwan dan para pendakwah krn saking strategis dan ramainya jama'ah...semoga Allah memberikan barokah terhadap mesjid ini..Dan yang perlu pembaca fahami adalah..dari kisah ini aku tak bermaksud memojokan apalagi menjelekan..ini barangkali sebuah kisah dimana bisa dijadikan contoh kasus yang sering terjadi dimana saja tatkala ikhwah berada...
kisah ini berawal ketika ustad firanda andirja LC mengisi kajian yng diselenggarakan panitia..
sesaat stelah beliau memberikan tausyiah...kami berkumpul diserambi masjid..sambil ditemani seorang panitia dan dua orang sesepuh takmir masjid tersebut..subhanallah sesepuh yang ternyata mantan pemain teater dan telah bertaubat itu sangat antusias terhadap dien ini..dengan tak henti hentinya beliau bertanya dan bercerita kepada ustad firanda sambil mempersilahkanku menikmati hidangan yang disediakan..hingga bapak itu mengungkapkan uneg uneg yang selama ini membuat dirinya juga rata rata sesepuh masjid dan masyarakat sekitar mengeluhkan perilaku sekelompok ngajiwan yang menjadi penghuni masjid tersebut..keluhan itu mungkin akan tampak dianggap sebuah pekerjaan sepele namun siapa sangka bahwa hal itu bisa menjadi patokan baik dan tidaknya akhlak seseoarang terutama kalangan ngajiwan...bapak tersebut menceritakan bahwa sudah sejak lama mendambakan kehidupan masyarakat yang baik..santun ramah..bantu membantu..asah asih asuh dan seabreg kebaikan..''begitulah ungkapan beliau''..namun ternyata pandangan beliau yang hal itu juga dianggap mewakili masyarakat sekitar dan masyarat dimana saja pada umumnya cukup menjadi wakil keluhan yang sama.seseoarng yang telah mengaji yang aktif kemasjid, berbaju koko, berjenggot, jidat berbekas hitam, celananya cingkrang..dan pendukung tampang alim lainya rata rata buanyak yang bisanya menolong diri sendiri dan tak mempedulikan orang lain yang tidak sekelompok denganya. bapak tersebut mengungkapkan kepada ustad firanda bahwa anak muda sekarang kurang trapsilo..(gak punya tat krama) bayangkan saja ustad..ada orang tua dusuk dipinggir jalan tidak pernah disapa..ada seorang ngajiwan berpapasan dengan orang awwam didiamkan..ada orang yang lebih tua dicuekin..dan berbagai sikap yang tak sepantasnya ada pada seoarang ngajiwan...ustadz saya membayangkan bahwa sosok nabi itu ramah..sopan..santun tau trapsilo terhadap orang yg lebih tua..dsb..bahkan kalo gak salah ada hadistnya ya ustad.?? .sambil mengingat ingat bunyinya bapak tersebut mengungkapkan bahwa menghormati orang tua ada tuntunanya...gimana kalo begitu ustad..mbok yo o..ustad menasehati mereka agar seperti hadisnya gimana ustad..??agar orang awwam mau empati terhadap seorang ngajiwan..masak kalah sama misionaris dan yang tak tau agama...ramah..enteng tenaga...darmawan..dsb...s
telah selesai bapak itu diam mendengarkan hadits ang dimaksud oleh ustadz firanda..yaitu sabda nabi ''tidak termasuk golonganku seseorang yang tidak menghormati yang lebih tua''
Mangut mangutlah bapak itu..hingga ustad firanda menasehatkan juga buat saya juga panitia supaya mbok ayo kita bersama saling nasehat menasehati ikhwah semua bahkan ustadnya untuk lebih berusaha mengamalkan sunnah sunnah yng paling tidak bisa menjadi lahan dakwah yang tampak dimasyarakat..jangan sampai predikat ''JENGGOTAN TAPI TAK BERTATAKRAMA '' malah menjadi tren dikalangan ngajiwan..dalam hatikupun membenarkan kasus yang dialami lingkungan masyarakat masjid tersebut..kadang akau berfikir..ini yang salah siapa..?? kita udah ngaji bukanya tambah sopan eh malah tambah angkuh..kereng..sangar..apalgi ditambah tampangnya jenggotan..wuah seoalah dipandang sebagai makhluk lain..yang bukan kelompoku nggak aku sapa...yang bukan kelompok ngajiku nggak aku ucapin salam dsb....kisah ini aku yakin banyak ditemui dimana saja kalangan ngajiwan berada..baik itu pondok maupun bukan..dimana ada ikhwan disitu ada masalah..mungkin itu fenomena yang ada dimasyarakat..satu hal lagi saudaraku..saat ini okelah kita bisa nyaman dengan pola tata krama yg ditinggalkan..tp satu yang harud diingat bawa..''mahasiswa akan kembali kepada kehidupan yang nyata baik dikampungnya maupun dilingkungan barunya.bukan lagi lingkungan yang ngaji semua..bukan lagi lingkungan yang faham semua..disitu akan kita temui bid'ah seabreg abreg menghadang langkah kita. klo kita tidak belajar dari sekarang..lantas bagaimana nantinya..apakah kita akan betah hidup tanpa tetangga..dsb..saudaraku akhir dari cerita ini pada akhirnya bapak tersebut manggut manggut sebagai pertanda bahwa ohw sebenarnya islam itu sangat baik..hanya orng orangnya yang perlu diperbaiki...subhanallah..dari perbincangan itu aku berharap semoga Allah memberikan kemudahan pada kami untuk lebih memperhatikan hal hal yang akan menjadi sarana dakwah buat masyarakat.....kisah ini telah aku ungkapkan dengan bahasa tulisan untuk lebih memudahkan difahami..semoga Allah memaafkanku..
jogjakarta..weid el-ikhro
Senin, 26 Juli 2010
Sepenggal Kisah Nyata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar